Sempat heboh honda mobilio jadi taksi sehingga image mobil ini seperti mobil kelas bawah? nah tahukah pecinta otomotif bahwa ternyata di Kota Malang yang favorit dijadikan taksi itu bukan mobilio tetapi Avanza dan Ertiga... jumlah keduanya hampir berimbang. Ke dua mobil ini memang memiliki kelemahan dan kelebihan sendiri-sendiri seperti Ertiga yang lebih baik dalam hal kenyamanan sedangkan avanza lebih unggul dalam hal tenaga. Jadi taksi yang mengedepankan kenyamanan akan memilih ertiga, sedangkan taksi yang mengedepankan kehandalan mesin tentunya memilih avanza secara mesin juga berbeda Avanza 1500 cc dan ertiga 1400 cc.
Akan tetapi yang cukup mengherankan di Kota Malang malah tidak ada taksi yang memakai Honda Mobilio (hal ini berbeda dengan di Jakarta yang banyak memakai mobilio), penyebabnya mungkin karena mobilio agak telat keluar dibanding avanza (apa lagi di kota kecil seperti malang), penyebab lain mungkin karakter mobil yang kurang sesuai dengan kontur jalan di malang yang cenderung naik turun dan jalanan tanah/ batu (terutama pedesaan).
Sepanjang yang kami lihat taksi-taksi itu sering sekali berhenti pada satu wilayah misalnya dipinggir jalan masuk menuju bandara atau daerah mall/ kampus-kampus juga banyak, mobil taksi avanza dan ertiga ini bisa disimpulkan menjadi armada taksi non bandara (biasa) maupun armada taksi bandara.
Beberapa perusahaan taksi yang memakai mobil jenis MPV baik avanza atau ertiga cukup banyak di Malang seperti Argo, Mandala, Citra, Bima, dll. Meskipun mereka masih memiliki armada sedan akan tetapi jumlahnya terus berkurang dan jumlah armada jenis MPV semakin bertambah banyak, jika diperkirakan dalam beberapa tahun kedepan armada taksi di kota malang akan memakai MPV sedangkan berjenis sedan hanya hitungan jari.
Taksi MPV memang memiliki kelebihan sendiri yang ternyata jadi favorit penumpang anatara lain:
* Muat banyak penumpang, nah MPV bisa memuat 7 orang penumpang berbeda dengan sedan yang cuma lima orang saja. Jika naik taksi habis 50 ribu dibagi 6 orang (7- 1 sopir) lebih murah dibanding dibagi 4 orang, nah inilah yang membuat taksi MPV lebih disuka.... memuat banyak penumpang dan lebih murah
Sedangkan dari sisi Perusahaan taksi memakai MPV memberikan keuntungan:
1. mengikuti permintaan/ selera pasar (konsumen)
2. lebih tangguh melewati jalanan pedesaan yang berbatu-batu
3. murah dan mudah dalam hal perawatan
4. daya tahan lebih baik (lebih tangguh)
Meskipun satu hal kekurangan taksi MPV adalah soal kenyamanan misalnya AC dan suspensi yang keras masih menjadi problem utama, akan tetapi penumpang tak masalah dengan itu 9mayoritas penumpang di kota malang lebih memilih daya muat dibanding kenyamanan seperti AC, dll)
Anggapan MPV jadi Taksi
Ada beberapa anggapan miring terkait penggunaan armada taksi yang berkembang, anggapan miring tersebut tentunya pada mobil yang digunakan (bukan perusahaan taksinya), beberapa anggapan masyarakat mengenai mobil yang dijadikan taksi misalnya:
1. Menjadi mobil pasaran, sehingga nilai lux dari mobil menjadi berkurang
2. Harga jual bekasnya turun, karena ada kekhawatiran bekas digunakan untuk taksi
3. Mobil murah, karena taksi biasanya memakai mobil-mobil yang murah agar biaya operasional bisa ditekan
4. dll
Padahal alasan-alasan diatas tidaklah tepat karena mobil yang dipilih untuk menjadi taksi ternyata adalah mobil yang baik/ bagus, menjadikan satu jenis mobil taksi juga memberikan beberapa keuntungan pada pemilik mobil yang sama. Berikut adalah keuntungan jika satu mobil menjadi mobil taksi (bertolak belakang dengan pernyataan diatas):
1. Ternyata menjadi mobil pasaran tidak selalu buruk, itu menandakan bahwa mobil tersebut banyak disuka
2. Semakin banyak mobil di pasar maka harga sparepart juga akan lebih murah, stock spare part juga lebih banyak dan mudah didapat.... nah ini ternyata menguntungkan bukan? pecinta otomotif bisa lebih mudah dan lebih murah dalam hal pembelian sparepart
3. Makin banyak mobil di pasar maka teknisi juga makin banyak sehingga biaya perbaikan semakin murah
4. Prinsip bisnis sebenarnya bahwa membeli barang sebagus-bagusnya dengan harga semurah-murahnya, jika mobil dipakai bisnis (taksi misalnya) berarti itu termasuk barang bagus tapi harga murah :-)
Membeli Mobil Bekas Taksi
Membeli mobil bekas taksi, ini memang masalah kalau tidak tahu....karena kebanyakan perusahaan taksi yang menjual mobilnya biasanya sudah menempuh ratusan ribu kilometer, secara prinsip sudah tak layak pakai.... karena mobil juga memiliki usia pakai sendiri, seperti bola lampu bisa dipakai selama 1000 jam maka seperti itu pula mobil, maka pilihlah mobil dengan KM rendah saat membeli mobil.
Coba lihat kilometernya biasanya taksi akan mejual mobilnya jika sudah menempuh 300 ribu kilometer. Prinsipnya semakin kecil angka km di odometer maka makin baik mobil, selain itu selalu cek mobil dan test drive sebelum membeli. Jika mobil sudah menyentuh kilometer diatas 200 ribu memang harganya jeblok, angka kilometer itu sudah termasuk mobil tua.
Jika pemakaian normal sehari memakai 20 km maka sebulan 600 km, setahun 7200 km. Nah untuk mencapai angka 100 ribu km aja dibutuhkan waktu setidaknya 14 tahun jika sehari pemakaian untuk ke kantor aja (20 km). Tapi berbeda dengan mobil taksi dimana sehari bisa jalan 200 km, sebulan 6000 km maka setahun 72.000 km, maka dalam waktu 3 tahun mobil taksi sudah bisa dijual...
Saran www.mobilku.org lihat tahun pembuatan mobil dan bandingkan dengan kilometer mobil, jika normal itu berati bukan bekas taksi, kalau jumlah kilometernya udah ratusan ribu padahal usia mobil baru 2-3 tahun itu adalah mobil taksi. (kaussnya berbeda jika odometernya telah diputar ulang, tidak bisa pakai cara ini).
Memeriksa faktur penjualan (pertama kali) dikatakan banyak kalangan cukup efektif, karena biasanya di faktur penjualan tertera nama perusahaan taksi tersebut. Coba cek BPKBnya juga pada nama pemilik awal mobil, tanyakan pula apakah mobil ini bekas taksi atau tidak?
Akan tetapi yang cukup mengherankan di Kota Malang malah tidak ada taksi yang memakai Honda Mobilio (hal ini berbeda dengan di Jakarta yang banyak memakai mobilio), penyebabnya mungkin karena mobilio agak telat keluar dibanding avanza (apa lagi di kota kecil seperti malang), penyebab lain mungkin karakter mobil yang kurang sesuai dengan kontur jalan di malang yang cenderung naik turun dan jalanan tanah/ batu (terutama pedesaan).
Sepanjang yang kami lihat taksi-taksi itu sering sekali berhenti pada satu wilayah misalnya dipinggir jalan masuk menuju bandara atau daerah mall/ kampus-kampus juga banyak, mobil taksi avanza dan ertiga ini bisa disimpulkan menjadi armada taksi non bandara (biasa) maupun armada taksi bandara.
Beberapa perusahaan taksi yang memakai mobil jenis MPV baik avanza atau ertiga cukup banyak di Malang seperti Argo, Mandala, Citra, Bima, dll. Meskipun mereka masih memiliki armada sedan akan tetapi jumlahnya terus berkurang dan jumlah armada jenis MPV semakin bertambah banyak, jika diperkirakan dalam beberapa tahun kedepan armada taksi di kota malang akan memakai MPV sedangkan berjenis sedan hanya hitungan jari.
Taksi MPV memang memiliki kelebihan sendiri yang ternyata jadi favorit penumpang anatara lain:
* Muat banyak penumpang, nah MPV bisa memuat 7 orang penumpang berbeda dengan sedan yang cuma lima orang saja. Jika naik taksi habis 50 ribu dibagi 6 orang (7- 1 sopir) lebih murah dibanding dibagi 4 orang, nah inilah yang membuat taksi MPV lebih disuka.... memuat banyak penumpang dan lebih murah
Sedangkan dari sisi Perusahaan taksi memakai MPV memberikan keuntungan:
1. mengikuti permintaan/ selera pasar (konsumen)
2. lebih tangguh melewati jalanan pedesaan yang berbatu-batu
3. murah dan mudah dalam hal perawatan
4. daya tahan lebih baik (lebih tangguh)
Meskipun satu hal kekurangan taksi MPV adalah soal kenyamanan misalnya AC dan suspensi yang keras masih menjadi problem utama, akan tetapi penumpang tak masalah dengan itu 9mayoritas penumpang di kota malang lebih memilih daya muat dibanding kenyamanan seperti AC, dll)
Anggapan MPV jadi Taksi
Ada beberapa anggapan miring terkait penggunaan armada taksi yang berkembang, anggapan miring tersebut tentunya pada mobil yang digunakan (bukan perusahaan taksinya), beberapa anggapan masyarakat mengenai mobil yang dijadikan taksi misalnya:
1. Menjadi mobil pasaran, sehingga nilai lux dari mobil menjadi berkurang
2. Harga jual bekasnya turun, karena ada kekhawatiran bekas digunakan untuk taksi
3. Mobil murah, karena taksi biasanya memakai mobil-mobil yang murah agar biaya operasional bisa ditekan
4. dll
Padahal alasan-alasan diatas tidaklah tepat karena mobil yang dipilih untuk menjadi taksi ternyata adalah mobil yang baik/ bagus, menjadikan satu jenis mobil taksi juga memberikan beberapa keuntungan pada pemilik mobil yang sama. Berikut adalah keuntungan jika satu mobil menjadi mobil taksi (bertolak belakang dengan pernyataan diatas):
1. Ternyata menjadi mobil pasaran tidak selalu buruk, itu menandakan bahwa mobil tersebut banyak disuka
2. Semakin banyak mobil di pasar maka harga sparepart juga akan lebih murah, stock spare part juga lebih banyak dan mudah didapat.... nah ini ternyata menguntungkan bukan? pecinta otomotif bisa lebih mudah dan lebih murah dalam hal pembelian sparepart
3. Makin banyak mobil di pasar maka teknisi juga makin banyak sehingga biaya perbaikan semakin murah
4. Prinsip bisnis sebenarnya bahwa membeli barang sebagus-bagusnya dengan harga semurah-murahnya, jika mobil dipakai bisnis (taksi misalnya) berarti itu termasuk barang bagus tapi harga murah :-)
Membeli Mobil Bekas Taksi
Membeli mobil bekas taksi, ini memang masalah kalau tidak tahu....karena kebanyakan perusahaan taksi yang menjual mobilnya biasanya sudah menempuh ratusan ribu kilometer, secara prinsip sudah tak layak pakai.... karena mobil juga memiliki usia pakai sendiri, seperti bola lampu bisa dipakai selama 1000 jam maka seperti itu pula mobil, maka pilihlah mobil dengan KM rendah saat membeli mobil.
Coba lihat kilometernya biasanya taksi akan mejual mobilnya jika sudah menempuh 300 ribu kilometer. Prinsipnya semakin kecil angka km di odometer maka makin baik mobil, selain itu selalu cek mobil dan test drive sebelum membeli. Jika mobil sudah menyentuh kilometer diatas 200 ribu memang harganya jeblok, angka kilometer itu sudah termasuk mobil tua.
Jika pemakaian normal sehari memakai 20 km maka sebulan 600 km, setahun 7200 km. Nah untuk mencapai angka 100 ribu km aja dibutuhkan waktu setidaknya 14 tahun jika sehari pemakaian untuk ke kantor aja (20 km). Tapi berbeda dengan mobil taksi dimana sehari bisa jalan 200 km, sebulan 6000 km maka setahun 72.000 km, maka dalam waktu 3 tahun mobil taksi sudah bisa dijual...
Saran www.mobilku.org lihat tahun pembuatan mobil dan bandingkan dengan kilometer mobil, jika normal itu berati bukan bekas taksi, kalau jumlah kilometernya udah ratusan ribu padahal usia mobil baru 2-3 tahun itu adalah mobil taksi. (kaussnya berbeda jika odometernya telah diputar ulang, tidak bisa pakai cara ini).
Memeriksa faktur penjualan (pertama kali) dikatakan banyak kalangan cukup efektif, karena biasanya di faktur penjualan tertera nama perusahaan taksi tersebut. Coba cek BPKBnya juga pada nama pemilik awal mobil, tanyakan pula apakah mobil ini bekas taksi atau tidak?
0 Response to "Ternyata Avanza dan Ertiga juga jadi Taksi"