Ban hampir selalu memiliki kembang/ corak yang berfungsi sebagai selokan/ saluran air/ untuk membuang air dari tengah-tengah ban agar keluar melewati "pipa-pipa" corak ban. Untuk ban-ban tertentu misalnya untuk balap kondisi jalan kering biasanya memakai ban slick (tanpa corak), hal ini untuk mempererat cengraman ke sirkuit balap, akan tetapi saat jalanan basah sangan sekali-kali memakai ban slick ibarat sebuah tempat tanpa buangan air maka ia akan kebanjiran.
Kebanjiran air yang terjebak di tengah-tengah ban akan membuat cengkraman ban ke aspal tidak ada sama sekali (sering terpeleset), air yang sifatnya tidak bisa ditekan akan menjadi penghalang aspal dengan ban sehingga ban seperti seolah-olah mengambang di atas aspal (ini sangat berbahaya), sisi ilmiah ini dinamakan aquaplanning.
Jika musim penghujan tiba seperti sekarang maka sebaiknya pecinta otomotif mengecek kondisi ban terkait dengan saluran air ban ini, pastikan ban masih mampu membuang air pada kecepatan tinggi sehingga mobil tidak kehilangan traksi dan tergelincir.
Berapa kedalaman corak yang direkomendasikan? dalamnya selokan air/ kembang/ corak pada ban minimum adalah 1,6 milimeter. Ukur sengan penggaris atau penggaris khusus untuk mengetahui kedalaman corak ban, jika lebih kecil dari 1,6 mm itu artinya ban sudah tidak layak dan rawan selipo saat hujan (usahakan ganti), apa lagi ban botak wah ini bakalan bahaya.... memang semuanya tergantung intensitas hujan, karakter aspal dan juga jenis corak dan ban mobil akan tetapi kesepakatan dan penelitian merekomendasikan batas aman rata-rata ketebalan kembang ban adalah 1,6 mm (jadi ikuti saja)
Pada musim hujan memompa terlalu keras juga sangat beresiko tergelincir karena permukaan yang bersentuhan dengan aspal hanya bagian tengah tapak ban saja, pompalah ban dengan tekanan ideal seperti yang tertulis di buku panduan mobil atau yang tertera pada dinding ban.
Nah untuk yang terakhir pilihlah corak yang sesuai dengan karakter mobil kamu, misalnya MPV akan lebih cocok jika membeli ban eco agar lebih hemat energi
Kebanjiran air yang terjebak di tengah-tengah ban akan membuat cengkraman ban ke aspal tidak ada sama sekali (sering terpeleset), air yang sifatnya tidak bisa ditekan akan menjadi penghalang aspal dengan ban sehingga ban seperti seolah-olah mengambang di atas aspal (ini sangat berbahaya), sisi ilmiah ini dinamakan aquaplanning.
Jika musim penghujan tiba seperti sekarang maka sebaiknya pecinta otomotif mengecek kondisi ban terkait dengan saluran air ban ini, pastikan ban masih mampu membuang air pada kecepatan tinggi sehingga mobil tidak kehilangan traksi dan tergelincir.
Berapa kedalaman corak yang direkomendasikan? dalamnya selokan air/ kembang/ corak pada ban minimum adalah 1,6 milimeter. Ukur sengan penggaris atau penggaris khusus untuk mengetahui kedalaman corak ban, jika lebih kecil dari 1,6 mm itu artinya ban sudah tidak layak dan rawan selipo saat hujan (usahakan ganti), apa lagi ban botak wah ini bakalan bahaya.... memang semuanya tergantung intensitas hujan, karakter aspal dan juga jenis corak dan ban mobil akan tetapi kesepakatan dan penelitian merekomendasikan batas aman rata-rata ketebalan kembang ban adalah 1,6 mm (jadi ikuti saja)
Pada musim hujan memompa terlalu keras juga sangat beresiko tergelincir karena permukaan yang bersentuhan dengan aspal hanya bagian tengah tapak ban saja, pompalah ban dengan tekanan ideal seperti yang tertulis di buku panduan mobil atau yang tertera pada dinding ban.
Nah untuk yang terakhir pilihlah corak yang sesuai dengan karakter mobil kamu, misalnya MPV akan lebih cocok jika membeli ban eco agar lebih hemat energi
0 Response to "Berapa Ketebalan Kembang pada Tapak Ban Ideal?"