Ban mobil berperan sangat vital terhadap keselamatan berkendara, ban yang tiba-tiba meledak bisa menyebabkan mobil terguling atau menabrak batas jalan. Mengetahui perawatan ban yang baik dapat memberikan rasa aman pada pengemudi dan juga meningkatkan keselamatan berkendara, berikut ini prinsip menjaga/ merawat ban mobil:
1. Jaga tekanan angin ban; tekanan terlalu kecil bisa menyebabkan mobil lebih berat dalam melaju (tarikan terasa berat), tekanan angin yang rendah juga mengakibatkan ban sering habis pada tapak bagian pinggir sementara di bagian tengah masih tebal. Sedangkan tekanan angin yang terlalu tinggi juga kurang baik karena ban rentan meledak, selain itu ban juga menjadi lebih licin dan mudah habis pada tapak bagian tengah.
Nah bagaimana tekanan angin ban optimal? sesuaikan dengan tulisan yang tertera pada dinding ban, jangan sampai melebihi tekanan udara yang disarankan. Biasanya untuk mobil MPV tekanan angin antara 29 sampai 32 Psi, sedangkan untuk mobil sedan 28 sampai 30 Psi (Psi adalah satuan tekanan udara), akan tetapi perlu diingat bahwa pengukuran tekanan angin dlakukan saat ban dingin dan bukan setelah perjalanan (beri waktu kira-kira 30 menit setelah perjalanan agar ban dingin untuk mengetahui tekanan yang akurat)
Nah jaga tekanan angin ban pada rentang tersebut termasuk ban serep, cek setiap dua minggu sekali pada keseluruhan ban, untuk mengetahui tekanan angin ban kita bisa memakai pompa yang memiliki ukuran tekanan angin.
2. Hindari aktivitas yang dapat merusak ban misalnya: melibas jalan berlubang dengan kecepatan tinggi, menabrak trotoar, benabrak batu lancip, ban terkena minyak tanah, dll. Jika pecinta otomotif merasa ada yang salah pada ban atau telah terjadi kerusakan ban maka bisa segera minggir dari jalan dan memeriksanya, biasanya akan terlihat kerusakan ban secara fisik misalnya benjol/ tersayat/ yang lain
3. Hindari membawa muatan berlebih, ban mobil memiliki kekuatan yang terbatas dalam membawa beban pada kecepatan tertentu, sesuaikan spesifikasi ban anda dengan berat mobil plus muatan total. Membawa muatan berlebih dapat mengakibatkan kerusakan ban permanen misalnya ban aus secara tidak normal, ban meledak saat kecepatan tinggi, ban kempes, dll. membaca kode pada dinding ban mobil
Info tentang spesifikasi ban biasanya didapat saat membeli ban baru, atau kalau tidak mendapatkan infonya pecinta otomotif bisa membaca kode yang tertera pada dinding ban (kode indeks beban). Kode indeks beban ini biasanya mulai angka 62 sampai 100, lebih detail tentang membaca kode ban bisa dilihat di artikel sebelumnya tentang
4. Periksa kedalaman alur ban, pada prinsipnya alur pada ban mobil berfungsi untuk membuang air terutama saat hujan. Jika ban sudah tipis maka otomatis alur kehilangan ruang untuk membuang air yang terjebak ditengah-tengah ban (fungsinya seperti selokan).
Ibaratnya selokan yang makin dangkal maka akan muntah, seperti alur ban yang makin dangkal maka tidak bisa membuang air secara sempurna saat mobil melintasi jalan berair/ hujan, akibatnya ban menjadi lebih licin dan mudah terpeleset atau istilah kerennya "Aquaplaning" dan berbahaya bagi pengemudi.
Prinsip secara umum tentang alur ban mobil adalah memilki kedalaman lebih dari 1,5 mm, pecinta otomotif bisa mengukur dengan memakai penggaris yang akurat atau lebih akurat lagi menggunakan penggaris digital.
5. Nah yang terakhir, jaga kebersihan ban dan gunakan semir ban yang baik. Ban yang bersih relatif lebih tahan lama (terhinda dari kerusakan dari kerikil dan lain sebagainya), semir ban anda dengan semir yang berkualitas untuk menambah umur ban.
Bagaimanapun seiring umur ban, karet bisa getas/ mengeras dan kehilangan elastisitasnya/ kehilangan kelenturan ban. Jika ban sudah mengeras/ getas maka daya cengkram ke aspal pun sangat menurun dan jika dipakai kurang nyaman (keras), juga menjadi lebih mudah bocor.
Nah untuk menjaga elastisitas ban salah satunya adalah dengan menyemir ban, gunakan semir ban dari merk yang punya reputasi karena kesalahan dalam memilih semir ban justru menimbulkan kerusakan yang cepat pada ban.
1. Jaga tekanan angin ban; tekanan terlalu kecil bisa menyebabkan mobil lebih berat dalam melaju (tarikan terasa berat), tekanan angin yang rendah juga mengakibatkan ban sering habis pada tapak bagian pinggir sementara di bagian tengah masih tebal. Sedangkan tekanan angin yang terlalu tinggi juga kurang baik karena ban rentan meledak, selain itu ban juga menjadi lebih licin dan mudah habis pada tapak bagian tengah.
Nah bagaimana tekanan angin ban optimal? sesuaikan dengan tulisan yang tertera pada dinding ban, jangan sampai melebihi tekanan udara yang disarankan. Biasanya untuk mobil MPV tekanan angin antara 29 sampai 32 Psi, sedangkan untuk mobil sedan 28 sampai 30 Psi (Psi adalah satuan tekanan udara), akan tetapi perlu diingat bahwa pengukuran tekanan angin dlakukan saat ban dingin dan bukan setelah perjalanan (beri waktu kira-kira 30 menit setelah perjalanan agar ban dingin untuk mengetahui tekanan yang akurat)
Nah jaga tekanan angin ban pada rentang tersebut termasuk ban serep, cek setiap dua minggu sekali pada keseluruhan ban, untuk mengetahui tekanan angin ban kita bisa memakai pompa yang memiliki ukuran tekanan angin.
2. Hindari aktivitas yang dapat merusak ban misalnya: melibas jalan berlubang dengan kecepatan tinggi, menabrak trotoar, benabrak batu lancip, ban terkena minyak tanah, dll. Jika pecinta otomotif merasa ada yang salah pada ban atau telah terjadi kerusakan ban maka bisa segera minggir dari jalan dan memeriksanya, biasanya akan terlihat kerusakan ban secara fisik misalnya benjol/ tersayat/ yang lain
3. Hindari membawa muatan berlebih, ban mobil memiliki kekuatan yang terbatas dalam membawa beban pada kecepatan tertentu, sesuaikan spesifikasi ban anda dengan berat mobil plus muatan total. Membawa muatan berlebih dapat mengakibatkan kerusakan ban permanen misalnya ban aus secara tidak normal, ban meledak saat kecepatan tinggi, ban kempes, dll. membaca kode pada dinding ban mobil
Info tentang spesifikasi ban biasanya didapat saat membeli ban baru, atau kalau tidak mendapatkan infonya pecinta otomotif bisa membaca kode yang tertera pada dinding ban (kode indeks beban). Kode indeks beban ini biasanya mulai angka 62 sampai 100, lebih detail tentang membaca kode ban bisa dilihat di artikel sebelumnya tentang
4. Periksa kedalaman alur ban, pada prinsipnya alur pada ban mobil berfungsi untuk membuang air terutama saat hujan. Jika ban sudah tipis maka otomatis alur kehilangan ruang untuk membuang air yang terjebak ditengah-tengah ban (fungsinya seperti selokan).
Ibaratnya selokan yang makin dangkal maka akan muntah, seperti alur ban yang makin dangkal maka tidak bisa membuang air secara sempurna saat mobil melintasi jalan berair/ hujan, akibatnya ban menjadi lebih licin dan mudah terpeleset atau istilah kerennya "Aquaplaning" dan berbahaya bagi pengemudi.
Prinsip secara umum tentang alur ban mobil adalah memilki kedalaman lebih dari 1,5 mm, pecinta otomotif bisa mengukur dengan memakai penggaris yang akurat atau lebih akurat lagi menggunakan penggaris digital.
5. Nah yang terakhir, jaga kebersihan ban dan gunakan semir ban yang baik. Ban yang bersih relatif lebih tahan lama (terhinda dari kerusakan dari kerikil dan lain sebagainya), semir ban anda dengan semir yang berkualitas untuk menambah umur ban.
Bagaimanapun seiring umur ban, karet bisa getas/ mengeras dan kehilangan elastisitasnya/ kehilangan kelenturan ban. Jika ban sudah mengeras/ getas maka daya cengkram ke aspal pun sangat menurun dan jika dipakai kurang nyaman (keras), juga menjadi lebih mudah bocor.
Nah untuk menjaga elastisitas ban salah satunya adalah dengan menyemir ban, gunakan semir ban dari merk yang punya reputasi karena kesalahan dalam memilih semir ban justru menimbulkan kerusakan yang cepat pada ban.
0 Response to "Tips Merawat Ban Mobil untuk Keselamatan Penumpang"