Menyalip mobil tidak bisa dilakukan dengan sembarangan sebab akibatnya sering menjadi sangat fatal, beberapa pecinta otomotif sudah sangat paham bagaimana cara menyalip mobil yang benar, akan tetapi banyak juga driver pemula yang belum tahu cara menyalip dan apa yang perlu dihindari terutama untuk pemula dan belum memiliki SIM. Nah berikut ini adalah beberapa tips/ prinsip dari Kepolisian RI tentang menyalip mobil:
1. Jangan menyalip di jalan tikungan, hal ini adalah prinsip yang utama karena pada tikungan kita tidak bisa melihat apakah di depan ada kendaraan dari arah berlawanan atau tidak dengan kata lain pandangan/ visibilitas kita tak cukup untuk melakukan kegiatan ini "menyalip". Sangat banyak kecelakaan disebabkan menyalip pada tikungan, hal ini terjadi jika di depan ternyata ada kendaraan lain yang melaju dari arah berlawanan maka tak mungkin lagi bisa menghindar sementara posisi kita sudah disamping kendaraan ayang akan kita salip... ingat selalu prinsip pertama ini
2. Jangan menyalip pada jalan tanjakan curam atau turunan curam dimana pandangan kita hanya mentok di ujung tanjakan tersebut, kita tidak tahu dari arah berlawanan mobil yang juga akan menanjak apa. Prinsip kedua ini sangat penting dengan tingkat urgensi sama seperti prinsip pertama... ingat selalu prinsip kedua ini
3. Menyalip yang aman adalah jika jalan dalam kondisi yang kosong, jika tak bisa menemukan keadaan ini dengan terpaksa kita bisa menyalip dengan memperhitungkan kecepatan kendaraan di depan.
Prinsipnya adalah andaikata kita menyalip maka kendaraan dari arah berlawanan tidak akan sampai mengerem untuk menghindari kita, artinya pastikan kita tidak membuat bimbang atau takut kendaraan dari arah berlawanan. Bagaimana cara memastikan? jika jaraknya cukup jauh dengan kendaraan dari arah berlawanan maka mereka tidak perlu takut/ mengerem.
4. Pastikan jalan yang akan kita gunakan untuk menyalip dalam keadaan bagus; tidak ada halangan misalnya lubang, jalan bergelombang, jalan tidak rata, tidak ada ranting atau kayu yang melintang, dll. Pastikan jalan benar-benar tanpa halangan.
Sebelum menyalip perhatikan rambu sekitar jalan (pinggir jalan) jika ada rambu larangan menyalip maka jangan dilakukan, artinya pada jalan ini rawan kecelakaan karena menyalip. Perhatikan pula garis yang ada di tengah jalan (marka jalan), jika garis marka jalan putus-putus maka kita dibolehkan menyalip akan tetapi jika garis marka jalan tidak putus-putus maka jangan sekali-kali menyalip karena garis lurus itu adalah sinyal berbahaya untuk menyalip (cari jalan yang garisnya putus-putus)
5. Gunakan lampu sein dan lampu sorot jauh ketika akan menyalip, penggunaan 2 lampu ini adalah sebagai isyarat bagi mobil didepan kita atau belakang kita. Lampu sorot (yang dikedipkan) adalah isyarat bagi kendaraan dari arah berlawanan bahwa kita akan menyalip, kedipan lampu sorot ini juga bisa sebagai sinyal pada mobil didepan kita (yang akan kita salip) bahwa kita akan menyalip. Diharapkan kendaraan didepan kita bisa sedikit berbagi jalan atau sedikit memelankan lajunya untuk memberi ruang pada kita saat menyalip.
Isyarat lampu sein (lampu riting) bisa menjadi sinyal bahwa kita akan menyalip, sinyal lampu sein ini ditujukan selain untuk mobil didepan kita juga mobil dibelakang kita agar tidak ikut-ikutan menyalip (memberi kesempatan pada kita untuk mendahului).
6. Perhatikan sinyal yang diberikan kendaraan didepan kita, biasanya jika kendaraan didepan kita (yang akan kita salip) melihat adanya bahaya didepan maka dia akan menyalakan lampu sein kanan atau melambaikan tangan sebelah kanan. Misalnya kita menyalakan tanda lampu sorot kemudian menyalakan lampu sein kanan, akan tetapi tiba-tiba mobil didepan kita juga menyalakan lampu sein kanan maka sebenarnya mobil didepan kita sedang memberitahukan pada kita bahwa didepan sedang ada bahaya dan jangan menyalip.
Sesama driver pada intinya memiliki rasa empati dan tak ingin ada yang kecelakaan. Jika kita menyalakan lampu sein lalu kendaraan didepan menyalakan sein ke kiri atau melambatkan lajunya itu artinya mereka mempersilahkan mendahului dan keadaan di depan aman, jika kendaraan di depan tidak memberikan tanda apa-apa maka kita sebenarnya boleh menyalip.
7. Selain memastikan kendaraan dari arah berlawanan posisi aman, pastikan pula dari arah belakang tidak ada mobil yang akan menyalip kita. Hal ini bisa dilakukan dengan cara melihat melalui lampu spion.
8. Saat akan menyalip kurangi gigi ke posisi yang lebih rendah, misal kita pada gigi 5 maka kurangi menjadi gigi 4 agar kita mendapatkan tenaga dan torsi yang lebih besar. Jika ternyata akselerasi tidak sesuai dengan yang kita harapkan maka lebih baik urungkan niat kita. Bersabar lebih baik untuk keselamatan
9. Menyalip tidak perlu terburu-buru/ di gas spontan karena hal ini akan mengejutkan kita dan membuat kita hilang kendali, saliplah secara gradual
10. Saat posisi mobil/ motor kita sudah mendahului mobil di depan akan tetapi posisinya belum kembali ke lajur semula jangan memotong dengan cepat ke arah kiri, hal ini yang sering dilakukan sehingga terjadi kecelakaan. Gambar berikut menunjukkan bagaimana seharusnya kita jika berada di posisi ini
11. Menjaga toleransi antar pengendara akan sangat baik, tidak ugal-ugalan di jalan dan bersikap baik pada pengendara lain. Misal kita tahu kendaraan lain akan menyalip maka kita juga memberikan ruang terutama jika kendarran seperti ambulance atau yang lain.
1. Jangan menyalip di jalan tikungan, hal ini adalah prinsip yang utama karena pada tikungan kita tidak bisa melihat apakah di depan ada kendaraan dari arah berlawanan atau tidak dengan kata lain pandangan/ visibilitas kita tak cukup untuk melakukan kegiatan ini "menyalip". Sangat banyak kecelakaan disebabkan menyalip pada tikungan, hal ini terjadi jika di depan ternyata ada kendaraan lain yang melaju dari arah berlawanan maka tak mungkin lagi bisa menghindar sementara posisi kita sudah disamping kendaraan ayang akan kita salip... ingat selalu prinsip pertama ini
2. Jangan menyalip pada jalan tanjakan curam atau turunan curam dimana pandangan kita hanya mentok di ujung tanjakan tersebut, kita tidak tahu dari arah berlawanan mobil yang juga akan menanjak apa. Prinsip kedua ini sangat penting dengan tingkat urgensi sama seperti prinsip pertama... ingat selalu prinsip kedua ini
3. Menyalip yang aman adalah jika jalan dalam kondisi yang kosong, jika tak bisa menemukan keadaan ini dengan terpaksa kita bisa menyalip dengan memperhitungkan kecepatan kendaraan di depan.
Prinsipnya adalah andaikata kita menyalip maka kendaraan dari arah berlawanan tidak akan sampai mengerem untuk menghindari kita, artinya pastikan kita tidak membuat bimbang atau takut kendaraan dari arah berlawanan. Bagaimana cara memastikan? jika jaraknya cukup jauh dengan kendaraan dari arah berlawanan maka mereka tidak perlu takut/ mengerem.
4. Pastikan jalan yang akan kita gunakan untuk menyalip dalam keadaan bagus; tidak ada halangan misalnya lubang, jalan bergelombang, jalan tidak rata, tidak ada ranting atau kayu yang melintang, dll. Pastikan jalan benar-benar tanpa halangan.
Sebelum menyalip perhatikan rambu sekitar jalan (pinggir jalan) jika ada rambu larangan menyalip maka jangan dilakukan, artinya pada jalan ini rawan kecelakaan karena menyalip. Perhatikan pula garis yang ada di tengah jalan (marka jalan), jika garis marka jalan putus-putus maka kita dibolehkan menyalip akan tetapi jika garis marka jalan tidak putus-putus maka jangan sekali-kali menyalip karena garis lurus itu adalah sinyal berbahaya untuk menyalip (cari jalan yang garisnya putus-putus)
5. Gunakan lampu sein dan lampu sorot jauh ketika akan menyalip, penggunaan 2 lampu ini adalah sebagai isyarat bagi mobil didepan kita atau belakang kita. Lampu sorot (yang dikedipkan) adalah isyarat bagi kendaraan dari arah berlawanan bahwa kita akan menyalip, kedipan lampu sorot ini juga bisa sebagai sinyal pada mobil didepan kita (yang akan kita salip) bahwa kita akan menyalip. Diharapkan kendaraan didepan kita bisa sedikit berbagi jalan atau sedikit memelankan lajunya untuk memberi ruang pada kita saat menyalip.
Isyarat lampu sein (lampu riting) bisa menjadi sinyal bahwa kita akan menyalip, sinyal lampu sein ini ditujukan selain untuk mobil didepan kita juga mobil dibelakang kita agar tidak ikut-ikutan menyalip (memberi kesempatan pada kita untuk mendahului).
Jangan menyalip di jalan yang bergaris tidak putus |
Sesama driver pada intinya memiliki rasa empati dan tak ingin ada yang kecelakaan. Jika kita menyalakan lampu sein lalu kendaraan didepan menyalakan sein ke kiri atau melambatkan lajunya itu artinya mereka mempersilahkan mendahului dan keadaan di depan aman, jika kendaraan di depan tidak memberikan tanda apa-apa maka kita sebenarnya boleh menyalip.
7. Selain memastikan kendaraan dari arah berlawanan posisi aman, pastikan pula dari arah belakang tidak ada mobil yang akan menyalip kita. Hal ini bisa dilakukan dengan cara melihat melalui lampu spion.
8. Saat akan menyalip kurangi gigi ke posisi yang lebih rendah, misal kita pada gigi 5 maka kurangi menjadi gigi 4 agar kita mendapatkan tenaga dan torsi yang lebih besar. Jika ternyata akselerasi tidak sesuai dengan yang kita harapkan maka lebih baik urungkan niat kita. Bersabar lebih baik untuk keselamatan
9. Menyalip tidak perlu terburu-buru/ di gas spontan karena hal ini akan mengejutkan kita dan membuat kita hilang kendali, saliplah secara gradual
10. Saat posisi mobil/ motor kita sudah mendahului mobil di depan akan tetapi posisinya belum kembali ke lajur semula jangan memotong dengan cepat ke arah kiri, hal ini yang sering dilakukan sehingga terjadi kecelakaan. Gambar berikut menunjukkan bagaimana seharusnya kita jika berada di posisi ini
11. Menjaga toleransi antar pengendara akan sangat baik, tidak ugal-ugalan di jalan dan bersikap baik pada pengendara lain. Misal kita tahu kendaraan lain akan menyalip maka kita juga memberikan ruang terutama jika kendarran seperti ambulance atau yang lain.
0 Response to "Cara Menyalip Mobil yang Benar"