Pertalite cocok digunakan untuk mobil-mobil kelas bawah atau menengah dengan rasio kompresi 9:1 sampai 9,5:1, sedangkan untuk mobil dengan rasio kompresi lebih tinggi dari 9,5:1 memang sebaiknya memakai pertamax ya misalnya 10:1 atau 11:1. Mobil-mobil yang cocok memakai pertalite adalah mobil yang rata-rata keluaran tahun 1995 sampai 2005 karena pada tahun-tahun tersebut produsen otomotif banyak memakai rasio kompresi mesin dibawah 10:1. Sedangkan untuk mobil keluaran dibawah 1995 misalnya tahun 1990 atau yang lebih tua lagi cocoknya masih memakai premium dengan RON 88.
Harga Pertalite pertama kali keluar adalah Rp. 8400 per liter, dan pada awal September 2015 pertamina menurunkan harga jual pertalite lebih disebabkan tren menurunnya harga minyak dunia. Tercatat di SPBU harga pertalite adalah Rp. 8300 artinya turun 100 rupiah saja per liternya, pertalite ini cukup diminati karena harganya berada ditengah-tengah antara pertamax dan premium sedangkan kandungan pertalite sudah ditambahkan zat aditif yang bermanfaat untuk merawat mesin (pembersih, anti karat dan anti kristal air) sehingga lebih aman dipakai dibanding premium.
Pihak pertamina mengatakan bahwa penambahan SPBU penyedia pertalite akan terus dilakukan sesuai dengan kenaikan permintaan pasar (konsumen) agar masyarakat lebih mudah mendapatkan BBM non subsidi ini.
Berikut adalah kelebihan dan kekurangan pertalite: kelebihan dan kekurangan pertalite dibandingkan BBM lain
0 Response to "Harga Pertalite Turun 100 Rupiah"